Bismillaahhir Rohmaanir Rohiim,Alhamdulillaahhi Robbil 'Aalamiin
Wal 'Aaqibatu Lilmuttaqiin,Wa Laa 'Udwaana Illa 'Alaazh Zhoolimiin,Washsholaatu Wassalaamu 'Alaa Sayyidinaa Muhammadiw Wa 'Alaa Aalihhii Wa Shohbihhi Ajma'iin
Ammaa Ba'du
Dengan Asma Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Puja-puji bagi Alloh Pembina Semesta Alam.
Sholawat serta salam semoga Dilimpahkan Kepada Junjungan Alam, Nabi Kita Nabi Muhammad Saw, Beserta Keluarganya, Sahabatnya, Serta Auliya Alloh, Dan Para Pengikut Beliau Dari Dahulu Sampai Sekarang Dan Pada Masa Yang Akan Datang.
Maka ini Sekelumit Manaqib Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir Jailani RA, Memetik Dari Kitab Tafrikhul Khothir Fii Manaqibis Syaikh Abdul Qodir Dan Dari Kitab 'Uquudul Laili Fii Manaqibil Jaili.
Wal 'Aaqibatu Lilmuttaqiin,Wa Laa 'Udwaana Illa 'Alaazh Zhoolimiin,Washsholaatu Wassalaamu 'Alaa Sayyidinaa Muhammadiw Wa 'Alaa Aalihhii Wa Shohbihhi Ajma'iin
Ammaa Ba'du
Dengan Asma Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Puja-puji bagi Alloh Pembina Semesta Alam.
Sholawat serta salam semoga Dilimpahkan Kepada Junjungan Alam, Nabi Kita Nabi Muhammad Saw, Beserta Keluarganya, Sahabatnya, Serta Auliya Alloh, Dan Para Pengikut Beliau Dari Dahulu Sampai Sekarang Dan Pada Masa Yang Akan Datang.
Maka ini Sekelumit Manaqib Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir Jailani RA, Memetik Dari Kitab Tafrikhul Khothir Fii Manaqibis Syaikh Abdul Qodir Dan Dari Kitab 'Uquudul Laili Fii Manaqibil Jaili.
Semoga Dengan Diperingati Dan Dibacakan Manaqib Ini, Yakni Riwayat Serta Sejarah Perjuangan Syekh Abdul Qodir Jailani, Senantiasa Alloh Swt Melimpahkan Kurnia Kepada Kita Sekalian, Terutama Kepada Shohibul Hajat Keselamatan Dan Keberkahannya
NASAB DARI AYAH
Sayyid Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani ayahnya bernama : Abu Sholeh Janki Dausat, putra Abdullah, putra Yahya az-Zahid, putra Muhammad, putra Daud, putra Musa at-Tsani, putra Musa al-Jun, putra Abdulloh al-Mahdi, putra Hasan al-Mutsanna, cucu Nabi Muhammad saw. putra Sayyidina 'Ali Karromallohu Wajhahu.
NASAB DARI IBU
Sayyid Abdul Qodir Jaelani ibunya bernama : Ummul Khoer Ummatul Jabbar Fathimah putra Sayyid Muhammad putra Abdulloh asSumi'i, putra Abi Jamaluddin as-Sayyid Muhammad, putra al-Iman Sayid Mahmud bin Thohir, putra al-Imam Abi Atho, putra sayid Abdulloh al-Imam Sayid Kamaludin Isa, putra Imam Abi Alaudin Muhammad al-Jawad, putra Ali Rido Imam Abi Musa al-Qodim, putra Ja'far Shodiq, putra Imam Muhammad al-Baqir, putra Imam Zaenal Abidin, putra Abi Abdillah al-Husain, putra Ali bin Abi Tholib Karromallohu wajhah.
Dengan demikian, Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah Hasani dan sekaligus Husaini.
2. BEBERAPA MACAM TANDA KEMULIAAN PADA WAKTU SYAIKH ABDUL QODIR DILAHIRKAN
Sayid Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani dilahirkan di Naif, Jailani Irak pada tanggal 1 bulan Romadhon, tahun 470 Hijriyah, bertepatan dengan 1077 Masehi.
Beliau wafat pada tanggal 11 Rabiul Akhir tahun 561 Hijriyah bertepatan dengan 1166 Masehi, pada usia 91 tahun. Beliau dikebumikan di Bagdad, Irak.
PADA MALAM BELIAU DI LAHIRKAN ADA LIMA KAROMAH (KEMULIAAN):
- Ayah Syekh Abdul Qodir Jaelani, yaitu Abi Sholih Musa Janki, pada malam hari bermimpi dikunjungi Rosululloh SAW., diiringi para Sahabat dan Imam Mujtahidin, serta para wali. Rosululloh bersabda kepada Abi Sholih Musa Janki: "Wahai, Abi Sholih kamu akan diberi putra oleh Alloh. Putramu bakal mendapat pangkat kedudukan yang tinggi di atas pangkat kewalian sebagaimana kedudukanku diatas pangkat kenabian. Dan anakmu ini termasuk anakku juga, kesayanganku dan kesayangan Alloh.
- Setelah kunjungan Rosululloh SAW, para Nabi datang menghibur ayah Syekh Abdul Qodir : "Nanti kamu akan mempunyai putra, dan akan menjadi Sulthonul Auliya, seluruh wali selain Imam Makshum, semuanya di bawah pimpinan putramu".
- Syekh Abdul Qodir sejak dilahirkan menolak untuk menyusu, baru menyusu setelah berbuka puasa.
- Di belakang pundak Syekh Abdul Qodir tampak telapak kaki Rosululloh SAW, dikala pundaknya dijadikan tangga untuk diinjak waktu Rosululloh akan menunggang buroq pada malam Mi'raj.
- Pada malam dilahirkan, Syekh Abdul Qodir diliputi cahaya sehingga tidak seorangpun yang mampu melihatnya. Sedang usia ibunya waktu melahirkan ia berusia 60 tahun, ini juga sesuatu hal yang luar biasa.
3. MANQOBAH KETIGA : KECERDASAN SYEKH ABDUL QODIR DALAM WAKTU MENUNTUT ILMU
Syekh Abdul Qodir dalam menuntut ilmu berusaha mencari guru-guru yang sudah pakar dalam ilmunya. Beliau mempelajari serta memperdalam bermacam-macam disiplin ilmu diantaranya disiplin ilmu syari'ah.
Seluruh gurunya mengungkapkan tentang kecerdasan Syekh Abdul Qodir. Beliau belajar ilmu Fiqih dari Abil Wafa 'Ali bin 'Aqil. Dari Abi 'Ali Khotob alKaludiani dan Abi Husein Muhammad bin Qodhi. Ditimbanya ilmu Adab dari Abi Zakaria At-Tibrizi. Ilmu Thoriqoh dipelajarinya dari Syekh Abi Khoer Hamad bin Muslim bin Darowatid Dibbas.
Sementara itu, beliau terus menerus meraih pangkat yang sempurna, berkat rahmat Alloh Yang Maha Esa sehingga beliau menduduki pangkat tertinggi. Dengan semangat juang yang tinggi, disertai kebulatan tekad yang kuat beliau berusaha mengekang serta mengendalikan hawa nafsu keinginannya. Beliau berkhalwat di Iraq dua puluh tahun lamanya, dan tidak berjumpa dengan siapapun.
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.